Galis– Pemilu Raya mahasiswa STIT Al-Ibrohimy menjadi waktu sibuk bagi sebagian mahasiswa. Beberapa sudut kampus ditempeli foto calon Presiden Mahasiswa dan Calon Dewan Perwakilan Mahasiswa. Setelah kongres pada akhir Desember beberapa waktu yang lalu, Pemilu Raya mahasiswa STIT Al-Ibrohimy disepakati berlangsung pada hari Sabtu (5/1) kemarin. Tak kalah dengan pemilu nasional, baik dalam publikasi, lobi, jumlah partai kontestan, bahkan Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) menggunakan metode Sainte Lague sebagai metode penentuan jumlah kursi yang berhak dimenangkan para calon. Mahasiswa juga mencoba mengeksplorasikan diri dengan membuat visi dan misi untuk menarik perhatian pemilih.
Pada pemilu mahasiswa kali ini, ada empat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berfungsi sebagai partai mahasiswa. UKM Teater, Futsal, Paduan Suara dan Seni Bela Diri Jokotole memperebutkan 10 kursi di DPM.
Ketua STIT Al-Ibrohimy Drs. KH. Walid Sja’rani, M.Si yang ditemani Bapak Mujiburrohman, M.Pd Waka 3 Kemahasiswaan yang memantau kegiatan ini hingga selesai menuturkan “kegiatan ini sangat positif, karena mahasiswa bisa belajar secara langsung bagaimana negaranya menyelenggarakan pemilu, sehingga mereka sebagai mahasiswa dan sebagai pemilik masa depan Indonesia mampu memaksimalkan segenap potensinya di masyarakat”
STIT Al-Ibrohimy layak mendapat dukungan dan apresiasi. Karena telah memberikan kesempatan bagi mahasiswa sebagai agen perubahan dan calon pemimpin bangsa di masa depan dengan kegiatan positif, edukatif dan efektif. -msa