Gubernur Jawa Timur, ibu Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa mahasiswa penerima Beasiswa Guru Madrasah Diniyah merupakan harapan terbesar pemerintah dalam menyiapkan pendidikan Jawa Timur di masa depan. Kemajuan jaman, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi merupakan sebuah keniscayaan yang memang diciptakan untuk membantu pekerjaan dan memudahkan manusia, teknologi sudah dan akan terus menjadi budaya baru yang selain memberikan kemudahan juga menghadirkan tantangan, terutama di bidang pendidikan dan pembentukan moral manusia.
Penciptaan dan perkembangan teknologi yang menjadi bagian dari budaya melahirkan generasi Alpha, yaitu generasi yang sejak dalam kandungan (dan seterusnya) sudah terbiasa dengan bantuan teknologi. Generasi yang lahir mulai tahun 2010-an ini dianggap sebagai generasi yang penuh tantangan. Sebab peran mesin dan kecerdasan buatan (AI) akan lebih mendominasi dari pada peran manusia dalam memberikan informasi dan menciptakan kebiasaan serta karakter, tanpa diimbangi dengan proses pendidikan yang siap dan baik, terutama pendidikan keislaman, generasi ini tidak akan menjadi generasi kebanggaan, malah sebaliknya, akan menjadi generasi yang menandai degradasi moral manusia.
Pemerintah Jawa Timur dan Kementerian Pendidikan Tinggi yang memegang kendali kebijakan, menunjukkan keseriusannya dalam menyiapkan para pendidik, khususnya Guru di lingkungan pesantren melalui kucuran dana Beasiswa untuk Guru Madrasah Diniyah dalam menyiapkan generasi Jawa Timur yang tidak hanya maju di bidang teknologi namun nantinya juga tetap mengutamakan nilai-nilai keislaman sebagai landasan dasar kehidupannya.
Hal ini disampaikan oleh mantan Ketua Umum PMII Surabaya itu dalam sambutannya di acara “Studium General Beasiswa Guru Madrasah Diniyah”, hari ini di Gedung Grahadi Surabaya (23/9). Setiap tahun program ini diselenggarakan dan tahun 2020 merupakan kali kedua beasiswa ini diterima oleh STIT Al-Ibrohimy Bangkalan. Seluruh rektor PTKI yang didampingi salah satu mahasiswa awardee Beasiswa menghadiri acara dari pukul 07.30-12.00 WIB melalui pertemuan terbatas sekaligus diikuti sekitar 900 mahasiswa melalui virtual meeting melalui aplikasi zoom.

Maksum, mahasiswa STIT Al-Ibrohimy tampak mewakili ratusan “Mahasiswa Madin” lainnya untuk menerima Piagam Beasiswa yang diberikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur pagi tadi menceritakan, “saya hampir tak percaya, tapi tadi saya benar-benar berada di depan orang nomor satu di Jawa Timur itu untuk menerima piagam, dan yang paling penting,saya ingat adalah pesan beliau, bahwa kami harus benar-benar memanfaatkan kesempatan ini”. (M.S)