Indah Sariyanti sebagai salah satu peserta sekaligus sebagai Presiden Mahasiswa mengungkapkan, meski dirinya sempat mengalami kesulitan dalam menyelesaikan proposal serta dibuat sibuk dengan programnya di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), namun itu semua tidak mematahkan semangatnya untuk menempuh uji proposal.
“Sempat mengalami kesulitan karena kemarin kami sibuk dengan program BEM itu, jadi untuk mengatur waktunya yang paling ribet,” ungkapnya.
Bukan hanya pengurus BEM, mahasiswa yang lain juga tak kalah berjuangnya. Pasalnya, proses bimbingan mereka dibatasi oleh jadwal dan protokol kesehatan yang ketat. Kampus tentu sangat memperhatikan peraturan pemerintah, namun menunda agenda Ujian Proposal Skripsi akan merusak agenda-agenda lainnya yang sudah tersusun rapi. Mau tak mau Ujian Proposal tetap harus dilaksankan dengan menyediakan westafel, disinfektan, alat pengukur suhu tubuh serta selalu berkomunikasi dan bekerja sama dengan pihak kesehatan.