STITAL MENERIMA PENDAFTARAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2025-2026 SECARA ONLINE #GELOMBANG I : 01 MARET 2025 - 31 MEI 2025 #GELOMBANG II : 01 JUNI - 31 AGUSTUS 2025
Selamat datang di situs Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Ibrohimy Bangkalan (STITAL)

Kami merasa terhormat atas kunjungan Anda, semoga Anda tertarik untuk terus

dapat memanfaatkan situs ini dalam mencari dan memperoleh informasi dari kami.

INSTIBA Lakukan Benchmarking Prodi Hukum Tata Negara ke UIN Madura untuk Penguatan Kurikulum dan Profil Lulusan

Pamekasan, 11 November 2025 — Program Studi Hukum Tata Negara (HTN) Institut Bahri Asyik (INSTIBA) Galis Bangkalan melakukan kegiatan benchmarking ke Program Studi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Madura. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa, 11 November 2025, bertempat di Aula Fakultas Syariah UIN Madura, tersebut berfokus pada tiga aspek utama: bedah kurikulum, penyusunan skema magang, serta penguatan profil lulusan.

Kegiatan ini berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 12.00 WIB dan dihadiri oleh pimpinan, dosen, serta pengelola program studi dari kedua institusi. Tujuan utama benchmarking adalah untuk melakukan penyelarasan arah akademik dan peningkatan mutu tata kelola pembelajaran pada Program Studi Hukum Tata Negara INSTIBA.

Kaprodi Hukum Tata Negara INSTIBA, Sakdi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat relevansi kurikulum dengan perkembangan hukum dan tuntutan dunia profesional.

“Saat ini, orientasi pendidikan tinggi tidak hanya menekankan penguasaan teori, tetapi juga kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan praktik di lapangan. Melalui benchmarking ini, kami berharap memperoleh perspektif baru dalam penyusunan kurikulum dan pola magang agar lulusan kami lebih kompetitif,” ujar Sakdi.

Senada dengan itu, Sekretaris Prodi HTN INSTIBA, Bustomi, menegaskan bahwa penyusunan profil lulusan harus mengacu pada kebutuhan kompetensi di era transformasi digital dan dinamika hukum kontemporer.

“Lulusan Hukum Tata Negara harus memiliki kapasitas analitis, kepekaan sosial, serta komitmen etik. Benchmarking ini membantu kami memastikan bahwa profil lulusan yang kami rancang sesuai dengan kebutuhan lembaga negara, organisasi masyarakat, hingga sektor non-pemerintahan,” jelasnya.

Sementara itu, Kaprodi Hukum Tata Negara UIN Madura, Ahmad Faidi, menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk penguatan jaringan akademik antar perguruan tinggi Islam di Madura.

“Kurikulum bukanlah dokumen statis, melainkan harus selalu dikaji mengikuti perkembangan ilmu dan regulasi. Kami membuka ruang dialog dan berbagi pengalaman agar mutu pendidikan hukum Islam di Madura dapat berkembang secara kolektif,” kata Faidi.

Sekretaris Prodi HTN UIN Madura, Muhammad Agung, menambahkan bahwa kerja sama antar-prodi seperti ini diharapkan berlanjut dalam bentuk implementatif, termasuk pertukaran dosen, kolaborasi riset, dan seminar akademik.

“Benchmarking hari ini bukan hanya berbagi dokumen, tetapi membangun komitmen akademik jangka panjang. Kami siap mendukung kerja sama berkelanjutan untuk memperkuat jaringan ilmiah dan pengabdian masyarakat,” ungkapnya.

Kegiatan diakhiri dengan penyusunan notulen kesepahaman program bersama, sesi foto, dan rencana tindak lanjut untuk implementasi kurikulum, pelaksanaan magang, serta kolaborasi tridarma perguruan tinggi.