Surabaya, 5 November 2025 – Dalam upaya memperkuat budaya publikasi ilmiah dan meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal menuju peringkat akreditasi SINTA 2, para pengelola jurnal ilmiah dari berbagai perguruan tinggi Islam di Jawa Timur mengikuti kegiatan “Pendampingan Penguatan Tata Kelola Jurnal Ilmiah sebagai Strategi Peningkatan Mutu Menuju Sinta 2”.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh dua jurnal bereputasi nasional, yakni ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman dan MUTAWATIR: Jurnal Keilmuan Tafsir Hadis, pada Rabu, 5 November 2025, bertempat di Gedung Twin Tower KH. Mahrus Aly, UIN Sunan Ampel Surabaya. Acara berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB, dengan menghadirkan sejumlah pakar, editor, dan pengelola jurnal sebagai peserta aktif maupun narasumber diskusi.

Dari Institut Bahri Asyiq Galis Bangkalan, turut hadir dua editor jurnal yang aktif dalam kegiatan tersebut, yaitu Moh. Amiril Mukminin, M.Th.I, selaku Editor in Chief Al-Ibrah: Jurnal Pendidikan dan Keilmuan Islam, serta Abdul Mukit, M.Ag, Editor in Chief BAHRI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat. Keduanya berpartisipasi secara aktif dalam sesi diskusi, berbagi pengalaman dalam pengelolaan jurnal berbasis Open Journal System (OJS), dan membahas strategi peningkatan mutu publikasi sesuai dengan standar akreditasi nasional.
Dalam sesi pembukaan, penyelenggara kegiatan menekankan bahwa pendampingan jurnal ilmiah merupakan langkah strategis dalam mewujudkan tata kelola publikasi ilmiah yang profesional, berintegritas, dan berkelanjutan. Peningkatan mutu jurnal tidak hanya berkaitan dengan aspek teknis penerbitan, tetapi juga dengan kualitas naskah, keberlanjutan manajemen editorial, dan tata kelola etik publikasi ilmiah.
Lebih jauh, para peserta juga mendapatkan pembekalan teknis terkait penguatan manajemen jurnal, konsistensi penerbitan, strategi indexing, dan peningkatan sitasi ilmiah, yang menjadi indikator penting dalam sistem akreditasi SINTA. Melalui sesi pendampingan ini, setiap pengelola jurnal didorong untuk memiliki visi jangka panjang dalam mengembangkan jurnal yang berdaya saing nasional bahkan internasional.
Acara ini juga dirangkaikan dengan Launching Jurnal Baru bertajuk JAVANO ISLAMICUS: Jurnal Islam Jawa, sebuah wadah ilmiah baru yang diinisiasi untuk mengembangkan kajian Islam berbasis lokalitas budaya Jawa. Peluncuran jurnal ini disambut dengan antusias oleh para akademisi, karena dinilai menjadi salah satu langkah penting dalam memperkaya khazanah studi keislaman yang kontekstual dan berbasis kearifan lokal.
Dalam kesempatan tersebut, Moh. Amiril Mukminin, M.Th.I menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi momentum penting bagi pengelola jurnal untuk saling belajar dan berbagi pengalaman. “Pengelolaan jurnal tidak hanya soal administratif, tetapi juga komitmen akademik untuk menjaga kualitas naskah, menjaga etika publikasi, dan memastikan keberlanjutan penerbitan. Melalui pendampingan semacam ini, kami semakin termotivasi untuk membawa Al-Ibrah naik peringkat menuju SINTA 2,” ujarnya.
Sementara itu, Abdul Mukit, M.Ag, menambahkan bahwa kolaborasi antarjurnal merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan mutu publikasi ilmiah. “Pendampingan ini memberi wawasan baru tentang bagaimana mengintegrasikan sistem penjaminan mutu jurnal dengan standar nasional. Harapannya, BAHRI dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi pengabdian masyarakat melalui publikasi ilmiah yang berkualitas,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, ISLAMICA dan MUTAWATIR berhasil menghadirkan ruang kolaboratif antara pengelola jurnal dari berbagai institusi, termasuk dosen dan peneliti muda. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan agar ekosistem publikasi ilmiah di Indonesia semakin kuat, berkualitas, dan berdaya saing global.







